Sabtu, 29 September 2018

Ketika Seorang Gus Ketikung Cinta # 13


KETIKA SEORANG GUS KETIKUNG CINTA #13

Jalal : “Njih sampun bilih ngaten, dalem nyuwun pamit romo yai.”
Yai Hamam : “Injih-injih gus, monggo nderek aken. Matur nembah nuwun sanget njih gus, mpun kerso jenguk  Nabila.”
Jalal : “Ampun ngaten tho yi, dalem malah pekewuh niki.”
Bu Nyai Maysyaroh : “Salam kagem ibu dan ramandamu  njih gus.”
Jalal : “Injih bu, Insya Alloh nanti saya sampaikan.”
Umam : “Langsung mantuk ya gus?”
Jalal : “Hmmm... mboten gus. Beli ketan dulu buat ibuk. He he he.”
Ni'am : “Apa mau ikut bareng juga tho Gus Umam, ceng lu (boceng telu).”
Umam : “Mboten kok kang. Aku nanti barengan sama abah saja.”
Jalal : “Lha Neng Nabila ne nopo sampun tilem (tidur) tho bu nyai?”


Nabila (sibuk mengelap sisa-sisa air matanya ... Wah,  guse kok yo arep mantuk . Nanti kalau ketahuan habis nangis gimana, bathin Neng Nabila)
Bu Nyai Maysyaroh : “Apa ada hal penting yang mau di sampein njih gus?”
Jalal : “Mboten kok bu, cuma mau pamitan saja.”
Nabila (sudah bersiap siap membuka selimut)
Bu Nyai Maysyaroh : “Oooowwwhhh, biar nanti saja ibu yang sampaikan. Kasihan gus, baru tidur soalnya.”
Nabila : (Aaaaahhh ummi, kok bilangnya gitu sih)
Jalal : “Njih sampun bu, salam kagem Nabila.”
Nabila (mengurungkan diri membuka selimutnya ... Nabila khan njih masih kangen mi sama guse, ucap Nabila dalam hati).
Bu Nyai Maysyaroh : “Injih gus, Insya Alloh nanti ibu sampaikan gus.”
Jalal : “Bu, nyuwun dalem sewu, bila gak ngrepoti, tolong nanti bilang sama Nabila. Makan yang banyak dan minum obatnya secara rutin.”
Nabila : (Ya Alloh, ternyata guse perhatian dan kwatir dengan keadaanku).
Bu Nyai Maysyaroh : “Lha niku lho guuus. Nabila itu sulit sekali kalau di suruh minum  obat.”
Jalal : “Ya nanti... kalau Nabilanya bandel, gak mau minum obat, bu nyai bisa telpon saya. Biar nanti saya yang marahi dia.”
Nabila = (Hmmmm... pokoknya nanti aku gak mau makan dan gak mau minum obat. Biar ummi nanti telpon guse, di suruh kesini lagi, ucap hati Neng Nabila sambil tersenyum).
Bu Nyai mMysyaroh : “Mboten usah gus. Ibu nggak mau ngrepoti guse.”
Jalal : “Saestu kok bu, saestu mboten nopo-nopo.”
Yai Hamam : “Ya sudahlah gus. Nanti biar abah yang bujuk Nabila. Gak enak, bila ngrepoti panjenengan terus gus.”
Nabila = (Owalah... abaaaah... huuuuuufffttttt).
Jalal : “Injih romo kyai.”
Yai Hamam : “Abah juga mau minta maaf, atas sikap Nabila gus. Di maklumi saja njih gus, anak tunggal itu memang biasanya agak manja. He he he.”
Jalal : “Injih romo kyai, mboten nopo-nopo kok.”


Lalu, Gus Jalal dan kang Ni'am bergantian mencium tangan Kyai Hamam dan Kyai Ridwan. Tak lupa, juga berpamitan kepada Bu Nyai Maysyaroh, Bu Nyai Aisyah dan lainnya. Lalu, Gus Jalalpun mengucap salam.
Jalal : “Assalammu'alaikum.”
Semua : “Wa'alaikum salam wa rohmatulloh.”
Gus Umam pun, ikut mengantar Gus Jalal. Sesudah keluar dari kamar pasien, Gus Umam pun berucap,
Umam : “Gus, kok tumben bawa RX king?”
Jalal : “Lagi kangen aja sama alap-alap gus.”
Umam : “Ha ha ha... terus, yang biasa kamu naikin dimana?”
Jalal : “Di sita sama abah.”


Langkah kaki Gus Umam semakin lama semakin lamban. Mau tidak mau, Gus Jalalpun juga ikut mengimbanginya. Kang Ni'am yang tahu gelagat itu pun berucap dalam hati ,  “Wah, kelihatannya ada yang tidak beres ini. Kelihatannya ada hal penting yang mau di sampaikan Gus Umam sama guse.”
Ni'am : “Gus, saya duluan ke parkiran, mau manasi motor dulu.”
Jalal : “Iya-iya... wonk.”


Lalu, kang Ni'ampun berjalan cepat meninggalkan kedua gus tersebut . Lalu, Gus Umampun mulai bicara.
Umam : “Maaf sebelumnya gus, sebenarnya ada hal yang mengganjal di hati ini gus.”
Jalal : “Apa itu gus?”
Umam : “Sebelumnya saya minta maaf gus, ampun tersinggung njih.”
Jalal : “Iyo-iyo gus, Insya Alloh ora kok.”
Umam : “Apa kamu cinta sama Nabila gus?”
Jalal : “Allohu a'lam gus, emangnya kenapa gus?”
Umam : “Saya kok gak tega lihat Nabila gus, terlalu berharap banyak sama panjenengan gus.”
Jalal = (hanya tersenyum).
Umam : “Sebenarnya, jenengan cinta gak sih sama Nabila?”
Jalal : “Aku juga bingung gus. Cuma ,aku seperti melihat sosok Nila Nihayah pada diri Neng Nabila gus.”
Umam : “Apaaaaaaa? Nila nihayah?”
Jalal : “Iya... almarhumah Nila Nihayah.” (terdengar suara Gus Jalal mulai bergetar berat, matanya pun berkaca-kaca).
Umam : (menepuk-nepuk pundak Gus Jalal), “Sabar-sabar gus. Maafin aku gus. Aku kira, kamu sudah lupa dengan kejadian kecelakaan tragis itu. Yang menimpa Nila waktu mau ujian akhir di Madrosah Aliyah dulu.”
Jalal : “Huuuuuffffffttttt, aku gak bisa lupa gus. Gak bisa lupa. Karena setiap habis sholat, aku kirimkan fatihah untuknya. Semoga Alloh menempatkan dirinya, di antara taman-taman syurga.”
Umam : “Amin... terus untuk Neng Nabila bagaimana???”
Gus Jalalpun yang nafasnya mulai sesak, matanya yang mulai berkaca-kacapun berucap,
Jalal : “Jika, jenengan mengajak bersaing. Biar saya saja yang mundur gus.”
Umam : “Lho, kenapa gus???”
Jalal : “Nabila bukanlah piala yang harus di perebutkan. Kebahagiaan dan kepuasan, adalah dua hal yang berbanding terbalik gus.”
Umam : (hanya terdiam)
Jalal : “Injih sampun gus, Assalammu 'alaikum.”
Umam : “Wa'alaikum salam.
Gus Jalalpun berjalan meninggalkan Gus Umam untuk menyusul kang Ni'am yang sudah berada di parkiran. Sedang Gus Umam masih termenung sendiri, sambil bergumam,
Umam : (Kepuasan dan kebahagiaan adalah dua hal yang berbanding terbalik ???)


Di parkiran, terlihatlah kang Ni'am yang lagi manasi motor. Lalu mendekatlah Gus Jalal sambil berucap,
Jalal : “Wes siap wonk.”
Ni'am : “Sampun gus.”
Jalal : “Yowes, ayo cabut wonk!!!”
Ni'am : “Bentar dulu gus.” (sambil mematikan motornya, lalu turun dari sepeda motornya), ada hal yang mau saya tanyakan gus?”
Jalal : “Tentang Nabila?”
Ni'am : “Iya gus, apa gus beneran cinta sama Nabila?”
Jalal : (hanya tersenyum).
Ni'am : “Sebagai sahabat, aku sekedar mengingatkan gus. Nabila itu kelihatannya agak manja lho gus?”
Jalal : “Perempuan itu kalau manja malah enak wonk.”
Ni 'am : “Enaknya dimana gus??”
Jalal : “Metengan.”
Ni'am : “Hahaha... lha kok iso i lho.”
Jalal : “Lha sebentar-sebentar... guseeee­ee... dikit-dikit... maseeee... ngomplaaak-ngamploook... apane gak kruntelan terus mbendino.”
Ni'am :”Wwkkkkk... iso wae pean gus-gus... wes mboh-mboh.”


Tiba-tiba, ada 2 orang gadis dengan mengendarai motor fino masuk area parkir. Dan berhenti di sebelah mreka ...
Gadis 1 : “Cowok.”
Jalal : (hanya tersenyum)
Gadis 2 : “Cowok... parkirin motor kita donk.”
Jalal : (sambil tersenyum Gus Jalal ngluarin motornya dari parkiran dan dengan isyarat. Mempersilahkan ke 2 gadis itu untuk memarkir kendaraannya di tempat Gus Jalal parkir tadi).
Gadis 1 : “Yaaaaccch, kirain mau ngebantuin markirin.”
Jalal : (menyatukan kedua telapak tangan di dada, sambil tersenyum)
Ni'am : “Yowes mbak e, biar aku saja yang makirin.”
Lalu kang Ni'am memarkirkan motornya kedua gadis itu. Dan setelah itu kedua gadis itu meninggalkan Gus Jalal dan kang Ni 'am tanpa sepatah kata.


Ni 'am : “Biyuh-biyuh, bocah kok apik e koyok ngono. Matur suwun wae ora.
Jalal : “Hahaha.”
Ni'am : “Lha megel ne eg gus.”
Jalal : “Ojo mangkelan tho wonk, jika ingin penak urip mu.”
Ni'am : “Terus, kenapa tadi kok gak jenengan bantu gus?”
Jalal : “Salahe... durung-durung aku wes di panggil cowok kok.”
Ni'am : “Emangnya kenapa kalau di panggil cowok?”
Jalal : “Cow itu artinya apa?”
Ni'am : “Sapi.”
Jalal : “ok?”
Ni'am : “Baiklah.”
Jalal : “Kalau cowok?”
Ni'am : “Baiklah sapi.”
Jalal : “Opo awak mu gelem di arani sapiiii???”
Ni'am : “Wwkkkkkk... ngomongo gak mau wae masih kebanyakan alasan gus-gus...”
Jalal : “Ha ha ha.”
Ni'am : “Gus... umpomo lho ya... umpomo iki... ada perempuan uuuuuuayu, kinyis-kinyis... muuluuuuus pokok e, tetapi sukanya cuma berdandan sama shoping-shoping saja, gimana menurut mu gus?”
Jalal : “Meskipun ayu, mulus, kinyis-kinyis, giginya sampai gingsul semua atas bawah, tetapi
masak gak mau.
Umbah-umbah wegah.
Nyuci piring wedi kasar tangane.
Nyapu males.
Ngramut anak emoh.
Mending di tukar tambah wae wonk.
Lumayan, di ijolne wedhus cilik cilikan oleh 3.”
Ni'am : “Hahaha... wwwwkkkkkkkk.”


#Bersambung


Oleh : Ma'arif Wibowo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisi-kisi USBN Matematika SD 2019

KISI – KISI USBN SD TAHUN 2019 PROVINSI JAWA TIMUR (SPESIFIKASI) MAPEL : MATEMATIKA NO. SOAL LINGKUP MATERI ...