DAHSYATNYA BERKAH DARI ALLAH
Ada kisah menggetarkan tentang dahsyatnya berkah dari Allah.
“ Ada
seorang pria yang mempunyai empat orang anak laki-laki. Pada saat ia
jatuh sakit, salah seorang anaknya yang sangat ikhlas hatinya
berkata,’Apakah kalian akan merawat ayah, walau kalian tidak mendapatkan
warisannya ataukah saya yang akan merawatnya dan tidak ada untukku
bagian dari warisannya."
Ia
mengatakan hal itu karena tahu ayahnya tidak memiliki apa-apa. Ia
tidak igin ketika saudaranya merawat ayahnya ditengah jalan kecewa
karena tahu tidak ada imbalannya. Ia tidak ingin karena kecewa lantas
mereka tidak serius merawat ayahnya. Ia tahu ia adalah paling miskin
diantara saudara-saudaranya. Tapi demi ayah tercinta, ia siap untuk
berkorban.
Anak-anak yang lain seketika itu berkata,’Kamulah yang harus merawatnya
dan tidak ada bagian sedikitpun untukmu dari warisannya.’
Jawaban
itu sudah ia duga. Saudara-saudaranya pasti memilih lepas tangan.
Namun ia justru tersenyum. Bisa merawat dan berbakti pada orang tua
adalah kebahagian tiada tara baginya.
Ia lalu merawat ayahnya itu sampai akhir hayatnya. Dan ia tidak mendapat
sedikitpun dari warisan orang tuanya tersebut. Ia sangat percaya
berbakti kepada orang tua pasti mendatangkan berkah.
Suatu
malam dalam tidur anak yang sangat berbakti pada orang tuanya itu
bermimpi. Ia didatangi oleh seseorang yang berwajah sangat menyenangkan.
Orang itu berkata,
“ Datanglah ketempat ini dan itu. Lalu ambillah seratus dinar! “
Dalam mimpinya itu ia bertanya, “ Apakah ada berkahnya? “
Orang dalam mimpinya menjawab , “ Tidak ada. “
Pagi
harinya ia menceritakan perihal mimpinya itu pada istrinya. Sang istri
pun berkata, “ Ambillah wahai suamiku ! Karena keberkahannya adalah agar
kita membeli pakaian dengannya dan bisa mencukupi kebutuhan hidup kita.
“
Namun ia tidak mau mengambilnya karena tidak ada berkahnya.
Saat
sore hari, ia kembali tidur dan bermimpi lagi. Dalam mimpinya lelaki
itu kembali datang dan berkata padanya, “ Datanglah ke tempat ini dan
itu, lalu ambillah sepuluh dinar! “
Ia bertanya, “ Apakah ada berkahnya ? “
Mereka menjawab, “Tidak ada!“
Saat
pagi datang, iapun kembali menceritakan pada istrinya. Ia pun menjawab
dengan jawaban yang sama, sehingga ia pun tidak mau mengambilnya.
Kemudian ia didatangi pada malam ketiga, orang itu berkata padanya, “
Datangilah tempat ini dan itu, lalu ambilah satu dinar ! “
Ia kembali bertanya, “Apakah ada berkahnya?“
Orang itu menjawab, “ Ya, ada!“
Paginya
ia buktikan mimpinya. Di tempat yang disebutkan ia menemukan beberapa
dinar dan ia hanya mengambil satu dinar saja. Lalu ia pergi ke pasar.
Tiba – tiba, ia berpapasan dengan seorang laki – laki yang membawa dua
ikan laut yang bentuknya lucu tidak seperti ikan biasanya. Ia tertarik.
Ia bertanya, “ Berapa harga dua ikan ini ?”
“ Satu dinar.” Jawab penjual ikan itu.
Maka
iapun membelinya dan membawanya pulang. Dua ikan laut itu masih hidup.
Ia letakkan dua ikan laut itu dalam sebuah tempat dari kaca.
Hari
berikutnya penjual ikan itu kembali menemuinya. Penjual ikan itu
membawa seorang pejabat penting kerajaan dan seorang tabib.
“ Saya yakin ikan yang saya jual kepada orang ini adalah ikan yang tuan cari.” Kata penjual ikan itu pada Sang pejabat.
Sang pejabat mempersilahkan tabibnya memeriksa dua ikan itu. Setelah memeriksa dengan seksama tabibnya itu berkata,
“ Benar tuan, inilah ikan yang diperlukan untuk mengobati penyakit putri tuan.”
Sang
pejabat lalu menjelaskan kepada lelaki pemilik ikan itu perihal
keinginannya membeli dua ikan itu berapapun harganya. Putrinya sakit dan
hanya bisa diobati dengan dua ikan itu. Sudah satu bulan lebih ia
mencari ikan itu kemana-mana. Namun tidak dapat. Ia juga telah
mengerahkan nelayan untuk mencarinya dilaut namun tidak mendapatkan.
Setelah
mendengar penjelasan sang pejabat lelaki itu menjawab, “ Tuan harta
bisa dicari tapi kasih sayang pada seorang anak adalah segala-galanya
bagi orang tua. Jika tuan berkenan harga dua ikan ini adalah lima puluh ribu dinar emas dan tuan mengangkat saya menjadi orang penting dalam pemerintahan.”
Tanpa
banyak pikir sang pejabat setuju. Lelaki itu jadi orang kaya sekaligus
jadi orang penting. Namun ia tidak lupa asal usulnya. Ia tetap memiliki
hati yang tulus. Dekat dengan orang biasa dan disukai siapa saja.
Putri
pejabat itu akhirnya sembuh. Begitu sembuh ,sang putri juga memberi
hadiah khusus padanya.sebuah kebun korma yang sangat luas. Ia benar-benar berubah jadi orang yang kaya raya dan penting di negerinya. Ia
merasa inilah berkahnya merawat ayahnya hingga akhir hayat. Meski tidak
mendapat warisan, namun Allah menggantinya dengan yang lebih baik.
#Dikutip dari buku karangan Habiburrahman Elzirazy